Suara.com - Sejumlah warga di Kota Palu resah lantaran harga elpiji ukuran 12 kg naik menjadi Rp135.000 per tabung. Sebelum naik menjadi harga tersebut, elpiji di kota itu hanya berkisar Rp115.000 per tabung.
"Kenaikannya memang tidak sebesar di beberapa daerah di Tanah Air yang mencapai Rp180 ribu hingga Rp200 ribu per tabung," kata Teli (35), ibu rumah tangga di bilangan Jalan Karaja Lembah, Kota Palu, Sabtu (13/9/2014).
Telly menambahkan, harga Rp135.000 masih akan bertambah jika ada masyarakat yang meminta gas dikirimkan ke rumahnya. "Elpiji akan jadi Rp140.000 per tabung kalau diantarkan ke rumah," ujarnya.
Hal senada disampaikan Yusman (46), seorang PNS yang berdomisili di Perumahan BTN Palupi. Ia mengatakan harga elpiji ukuran 12 kg sudah naik pekan ini menyusul keputusan PT Pertamina yang menaikan harga elpiji 12 kg tersebut.
Dampak dari kenaikan harga elpiji 12kg juga dirasakan pedagang makanan seperti penjual martabak, terang bulan, tahu goreng dan tempe goreng.
Sementara itu, harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer di Kota Palu tidak mengalami kenaikan yakni tetap Rp16 ribu per tabung.
Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sulawesi Tengah, Rudi Zulkarnain mengatakan persediaan elpiji 3 kg dan 12 kg pasaran cukup memadai.
Kendati ada kenaikan harga, namun dia menjamin kebutuhan elpiji warga akan terpenuhi. (Antara)