Kisruh BBM, Faisal Basri: Kanker Sudah Merambat ke Mana-mana

Achmad Sakirin Suara.Com
Minggu, 07 September 2014 | 18:05 WIB
Kisruh BBM, Faisal Basri: Kanker Sudah Merambat ke Mana-mana
Diskusi "Subsidi BBM, Solusi atau Masalah ?” di Jakarta Pusat, Minggu (7/9). [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Ekonomi, Faisal Basri mendesak pemerintahan yang masih dipimpin oleh SBY - Boediono dapat segera menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu supaya beban defisit neraca perdagangan tidak terus bertambah.

"Ya telat sehari anda kalikan 741 ribu barel kali 18 untuk dapatkan liter. Itu uang yang kita bakar setiap hari, jadi itu ongkos menunda-nunda menyelesaikan masalah," katanya usai diskusi bertemakan "Subsidi BBM, Solusi atau Masalah ?” di Ibis Budget Hotel Menteng, Jalan, HOS Cokroaminoto 79, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2014).

Faisal juga mengungkapkan, subsidi BBM, ratusan triliun rupiah setiap tahunnya menyebabkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus menanggung beban berat. Keresahan pun, lanjutnya, kini tak hanya dirasakan masyarakat kelas menengah ke bawa.

"Artinya apa? Kanker sudah merembet ke mana-mana termasuk kelas menengah juga yang menderita," papar Faisal.

Faisal juga mendesak di akhir pemerintahan SBY agar menaikan harga BBM.

"Kalau beban ini tidak mau di tanggung generasi sekarang. Anda bayangkan setiap tahun, kita meng-impor 741 ribu barel setiap hari makanya saya katakan September inilah momen terbaik untuk menaikan harga BBM," pungkasnya.

"Jadi mohon dengan kerendahan hati, kebesaran jiwa, bulan ini dinaikan setidaknya Rp1.500, seelok-eloknya Rp1.800 per liter," tambah Faisal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI