Andrew John Hall, Tuhan para Pedagang Minyak Mentah

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 05 September 2014 | 16:50 WIB
Andrew John Hall, Tuhan para Pedagang Minyak Mentah
Andrew John Hall (tengah). (Bloomberg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Andre John Hall dikenal sebagai “Tuhan” dari para pedagang minyak mentah di dunia. Hall membangun sukses dengan prinsip yang sederhana yaitu setiap orang yang tidak sependapat dengannya sudah pasti salah.

Selama 30 tahun terakhir, prinsipnya itu menjadi strategi pembunuh yang jitu. Seperti pemain poker yang terus meraih kemenangan, Hall meraih miliaran dolar dari perusahaan dengan menjual minyak mentah seperti memasang taruhan yang agresif.

Dia merupakan salah satu pedagang minyak dunia yang bisa mengantisipasi krisis minyak pada 2008. Saking hebatnya, Hall pernah mendapatkan bayaran 98 juta dolar Amerika dalam satu hari. Itu terjadi pada 2008 ketika dia menjalankan perusahaan Citiroup Inc’s Phibro LLC. Tahun berikutnya, dia sukses meraih 100 juta dolar dalam sehari.

Melonjaknya harga minyak mentah dunia dari tahun ke tahun semakin mempertebal pundi-pundi Hall. Eksplorasi minyak di Amerika mencapai titik tertinggi dalam 27 tahun terakhir sehingga negara Pamans Sam itu mampu memenuhi 84 persen konsumsi dalam negerinya.

Namun, Hall mulai kehilangan daya magisnya. Sejumlah asetnya terus merugi seperti Astenbeck Capital Management LLC yang turun dari 4,8 miliar dolar Amerika pada Januari menjadi 3,4 miliar dolar Amerika pada Mei. Sedangkan Astenbeck di Connecticut juga turun 3,8 persen.

Meski terus merugi, Hall tetap optimistis bahwa harga minyak dunia akan terus naik. Dalam surat kepada investor, dia meyakinkan bahwa harga minyak akan kembali bangkit.

“Ketika anda percaya kepada sesuatu, maka fakta menjadi hambatan yang tidak menyenangkan,” kata Hall ketika ditanya tentang prediksi harga minyak akan turun menjadi 75 dolar Amerika per barel.

Hall kembali akan melanjutkan perjudiannya dan memprediksi harga minyak mentah dunia akan menembus 150 dolar Amerika per barel dalam waktu kurang dari lima tahun.

Dia menggunakan sebagian besar uangnya untuk investasi kontrak minyak dalam jangka panjang, yang baru akan dihasilkan pada 2019. Untuk menarik pembeli, penjual kontrak jangka panjang itu biasanya akan menawarkan potongan harga dari harga jual minyak sekarang.

Strategi yang digunakan Hall ini, yang disebut sebagai loan sharking, telah memperlihatkan tanda-tanda kesuksesan. Pada Februari lalu, kontrak minyak di West Texas Intermediate baru mencapai 76 dolar Amerika.

Pada Juli, angka itu sudah  naik menjadi 88 dolar Amerika. Dengan demikian, Hall sudah meraih keuntungan 12 dolar Amerika per barel atau 16 persen, dari kontrak jangka panjangnya itu. (Bloomberg)

REKOMENDASI

TERKINI