Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali memecahkan rekor dengan menembus level tertinggi di sepanjang tahun ini. Pada sesi penutupan perdagangan, Rabu (3/9/2014) IHSG menguat 22 poin atau 0,4 persen ke posisi 5.224,135.
Ini mengalahkan posisi tertinggi sebelumnya yang berada di level 5.223. Analis dari Indosurya, William Surya mengatakan, IHSG berpeluang untuk mencetak rekor tertinggi di sepanjang sejarah dalam beberapa hari kemudian.
Rekor tertinggi IHSG di sepanjang sejarah adalah 5.251. William mengatakan, pelaku pasar merespon positif transisi pemerintahan yang berjalan mulus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke presiden terpilih Joko Widodo.
“Proses pergantian pemimpin semakin dekat dan pelaku pasar melihat proses transisi berjalan mulus sehingga memunculkan kepercayaan yang besar kepada investor. Selain itu, data BPS yang dirilis Senin lalu juga memberikan kepercayaan lebih bahwa perekonomian Indonesia semakin membaik,” kata William kepada suara.com melalui sambungan telepon, Rabu (3/9/2014).
William mengatakan, sejarah mencatat pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan selalu tinggi di tahun politik. Pada 1999, IHSG berhasil tumbuh 40-an persen, pada 2004 tumbuh 42 persen dan pada 2009 sekitar 70 persen.
“Hingga 19 Juli lalu, IHSG sudah tumbuh 18 persen karena itu hingga akhir tahun kemungkinan paling realistis IHSG akan naik hingga 30 persen. Kalau IHSG tumbuh hingga 30 persen maka indeks akan berada di posisi 5.625,” jelasnya.
Berdasarkan sejarah, kata William, pertumbuhan IHSG selalu lebih besar pada semester kedua. Karena itu, dia yakin IHSG bisa mencetak rekor tertinggi di sepanjang sejarah pada tahun ini.