Jelang Pengumuman BPS, IHSG di BEI Melesat

Doddy Rosadi Suara.Com
Senin, 01 September 2014 | 10:39 WIB
Jelang Pengumuman BPS, IHSG di BEI Melesat
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. [Antara/Puspa Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi pembukaan perdagangan, Senin (1/9/2014) kembali memasuki zona hijau.

Para pelaku saham menanti laporan ekonomi domestik Badan Pusat Statistik, Senin siang dengan melakukan aksi beli saham. IHSG BEI melesat naik 22,96 poin atau 0,45 persen menjadi 5.159,82, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 6,25 poin (0,72 persen) ke level 875,44.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan bahwa pelaku pasar saham sedang menanti data inflasi Agustus dan neraca perdagangan indonesia bulan Juli 2014, diharapkan pengumuman data di awal pekan ini dapat memberikan respon positif.

"Ekspektasi data ekonomi Indonesia masih cukup positif, estimasi kami untuk inflasi Agustus mengalami penurunan di kisaran 0,54-0,88 persen," katanya.

Sementara untuk neraca perdagangan, lanjut dia, masih tingginya permintaan barang-barang nonkonsumen akan membuat nilai impor besar. Jika pun terjadi penurunan pada laju impor belum dapat diimbangi laju ekspornya.

"Kami perkirakan laju nilai perdagangan masih berpotensi melanjutkan defisitnya namun tidak terlalu signifikan," kata Reza.

Sementara itu, Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan bahwa ekspektasi bank sentral AS (the Fed) akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat masih membayangi laju indeks BEI. Data ekonomi terbaru AS menunjukkan indikator perekonomian mulai membaik misalnya, jumlah pengangguran turun dari 7,3 persen menjadi 6,2 persen.

Alfiansyah menilai bahwa dalam mengantisipasi kebijakan yang dilakukan oleh moneter AS itu, beberapa yang harus dipersiapkan oleh pemerintahan baru yakni menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dimana jika dilakukan dapat menambah ruang fiskal sebanyak Rp96 triliun.

"Indonesia harus sudah menyiapkan strategi jika AS menaikkan suku bunga, dengan mencipkan ruang fiskal yang lebih besar," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 121,95 poin (0,49 persen) ke level 24.864,01, indeks Nikkei naik 33,62 poin (0,22 persen) ke level 15.458,21 dan Straits Times melemah 2,83 poin (0,08 persen) ke posisi 3.324,63. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI