Suara.com - Pertanyaan: Saya punya uang yang tidak dipakai 10 jutaan. Bagaimana caranya biar uang bisa berkembang lebih cepat dari tabungan?
radith ketut <[email protected]>
Dear Pak Radith
Tentukan terlebih dahulu target keuntungan dan jangka waktu yang diinginkan. Dengan menabung maka anda hanya mendapatkan bunga 4% tiap tahun dan belum dipotong biaya- biaya lain. Pilihan yang tepat jika anda memutuskan untuk mengelola uang yang tidak digunakan yaitu dengan berinvestasi.
Saat ini ada banyak beberapa pilihan produk investasi yang memiliki return lebih besar daripada bunga tabungan. Return yang didapatkan sekitar 8% sampai 20% per tahun tergantung produk investasinya. Ada beberapa produk yang anda dapat investasi dengan uang Rp 10 juta yaitu:
1. Obligasi Ritel Indonesia
Obligasi adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh pemerintah kepada pemegangnya dengan imbalan bunga yang dibayar setiap 3 atau 6 bulan sekali. Untuk berinvestasi pada obligasi dapat dengan nominal awal Rp 10 juta. Bunga yang anda dapatkan 8-11% tergantung jenis obligasi dengan jangka waktu tertentu yang biasanya 5 tahun. Walaupun obligasi memiliki tingkat resiko yang lebih rendah dari produk yang lain, obligasi juga memiliki kelemahan yaitu tingkat likuiditas rendah, resiko gagal bayar dari pemerintah dan resiko pasar.
2. Saham
Merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular saat ini. Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan selalu menjadi perhatian dari banyak pihak terkait perkembangan ekonomi, politik, budaya dan lain-lain Untuk berinvestasi pada saham anda dapat membuka account terlebih dahulu di perusahaan sekuritas dengan nominal Rp 5 juta.
Anda dapat membeli saham dengan 1 lot yang terdiri dari 100 lembar. Jika perusahaan yang ingin anda investasikan memiliki harga per lembar Rp 3.000 maka uang yang harus anda investasi kan untuk 1 lot tersebut ialah Rp 3.000 kali 100 hasil nya Rp 300.000 saja. Investasi pada saham juga ada kerugiannya yaitu berkurang nya nilai investasi akibat kinerja perusahaan yang menurun, dampak makro suatu negara, dan tidak mendapatkan deviden.
3. Reksadana