Suara.com - Ketua Pengurus Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Batam, Kepulauan Riau,Yoni Mulyo Widodo, menyatakan bahwa desakan agar SBY menaikkan harga BBM terasa menyesakan kaum buruh dan rakyat kecil.
Seharusnya, kata dia, pemerintahan transisi mendorong kebijakan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat seperti menaikkan upah minimum 30% dan jalankan jaminan pensiun yang layak.
“Buruh dan rakyat kecil justru mendapatkan kebijakan yang akan memiskinkan mereka dengan adanya kebijakan menaikkan harga BBM yang akan mendorong terjadinya efek domino seperti naiknya harga makanan, minuman, pakaian, transportasi dan harga-harga lainnya,” ujar Yoni dalam surat elektronik yang diterima suara.com, Jumat (29/8/2014).
Lebih lanjut, Yoni menyatakan bahwa harga BBM saat ini akan menguntungkan kelas menengah atas saja adalah pernyataan yang menyesatkan. “Karena faktanya para pengusaha kecil dan mayoritas kaum buruh yang upahnya dikisaran Rp 1 hingga Rp 2 juta sangat bergantung pada penggunaan BBM murah.”ungkapnya.
“Apalagi selama ini para kaum buruh tidak pernah mendapatkan kompensasi, sehingga dengan naiknya harga BBM sangat merugikan dan memiskinkan kaum buruh sehari harinya menggunakan sepeda motor dalam bekerja,” lanjutnya.
Untuk itu, KSPI Batam meminta kepada Pemerintah untuk dapat mencari solusi lain selain menaikkan harga BBM. Beberapa cara diantaranya yaitu dengan menggunakan sisa anggaran APBN yang jumlahnya puluhan triliun, pengurangan penggunaan BBM di PLN dan mengganti dengan Batu Bara yang biayanya lebih murah dan menghemat anggaran.
Sementara itu, Pimpinan pengurus KSPI Daerah Jawa Timur, Nandar memaparkan, disaat perekonomian Indonesia tembus masuk dalam 10 besar dunia namun upah buruhnya masih jauh tertinggal dibanding dengan negara lainnya seperti Thailand( Rp3,27 juta), Cina (Rp3,4 juta), Filipina (Rp3,74 juta) dan Korea Selatan (Rp14,1 juta).
“Seharusnya pemerintah serius untuk meningkatkan upah buruh Indonesia yang jauh tertingggal akibat kebijakan upah murah selama ini.”cetusnya.
Sebagai ketua Pengurus KSPI di daerah Batam dan Jawa Timur, Yoni dan Nandar menyatakan, bila tuntutan diatas diabaikan, maka KSPI Batam dan Jatim bersama elemen buruh lainnya akan mengorganisir aksi demonstrasi. Selain itu, buruh di Batam dan Jawa Timur akan melakukan mogok nasional jilid III di seluruh kawasan Industri pada Oktober-November ini.