Suara.com - Bursa efek Malaysia menghentikan sementara perdagangan saham Malaysia Airlines, Jumat (29/8/2014). Aturan itu mulai berlaku sejak Jumat pagi. Keputusan itu diambil menyusul rencana manajemen Malaysia Airlines yang akan melakukan restrukturisasi.
Kazanah Nasional yang merupakan pemegang saham terbesar di Malaysia Airlines akan melakukan keterangan pers terkait rencana restrukturisasi maskapai plat merah itu, nanti sore.
Kemarin, manajemen mengumumkan bahwa Malaysia Airlines mengalami kerugian 305,7 juta ringgit atau sekitar Rp1,2 triliun. Kerugian itu berdasarkan laporan keuangan April-Juni 2014.
Membengkaknya kerugian Malaysia Airlines dipicu dua musibah yang dialami dalam empat bulan terakhir. Pada 8 Maret lalu, pesawat MH370 hilang tidak lama setelah lepas landas dari bandara internasional Kuala Lumpur.
Hingga kini, pesawat yang membawa 239 penumpang itu tidak diketahui keberadaannya. Selang empat bulan kemudian, pesawat MH17 jatuh ditembak di wilayah udara Ukraina.
Tahun lalu, pada periode yang sama, kerugian yang dialami Malaysia Airlines hanya sebesar 175 juta ringgit. Kazanah Nasional berencana untuk melakukan delisting atau mengeluarkan Malaysia Airlines dari bursa saham.
Langkah itu dilakukan agar pemegang saham terbesar bisa dengan leluasa melakukan restrukturisasi. Program restrukturisasi itu juga akan diikuti dengan perampingan karyawan. Sekitar 500 karyawan MAS dipastikan akan dipecat. (AFP/CNA)