Suara.com - Wakil Presiden Terpilih periode 2014-2019 menyatakan, akan mendorong pengembang lahan untuk terus membangun rumah untuk rakyat miskin.
"Pengembang jangan hanya mengutamakan pembangunan area komersil untuk orang kaya dibanding membangun rumah untuk rakyat kecil," kata JK dalam acara bincang-bincang bersama pengembang Real Estat Indonesia (REI) di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
JK mengaku benci melihat lahan digunakan untuk pembangunan lapangan golf ketimbang untuk membangun rumah untuk rakyat miskin.
“Jika ada pola pikir seperti itu, khususnya dari para pengembang, maka negara ini sudah bobrok dan negara ini sudah tragis. Saya berjanji akan membuat aturan-aturan yang lebih mengedepankan pembangunan perumahan untuk rakyat miskin.,” jelasnya.
Menurut dia, yang paling penting adalah rakyat harus punya rumah yang layak. Sebelumnya, Deputi Kantor Transisi Bidang Infrastruktur, Perumahan Rakyat dan Transportasi Publik Akbar Faizal mengatakan, sektor perumahan rakyat merupakan sebuah kebutuhan dasar seluruh rakyat yang selama ini tidak mampu dipenuhi oleh pemerintah. Untuk itu, pemerintahan Jokowi-JK akan fokus untuk membangun perumahan rakyat.
Akbar mengatakan, ketidakmampuan pemerintah ini tercermin dari kebutuhan perumahan yang tak terpenuhi (housing backlog) yang terus bertambah hingga mencapai 13,6 juta unit dan jumlah permukiman kumuh yang terus meningkat mencapai 59.000 hektar.