Suara.com - Anggota DPR dari PDI Perjuangan Arif Budimanta menegaskan, pengendalian bahan bakar minyak jauh lebih efektif dibandingkan harus menaikkan harga.
Direktur Megawati Institute itu menyatakan, kebocoran kuota BBM subsidi tidak akan terjadi apabila kebijakan pengendalian dilakukan dengan baik.
“Pengendalian BBM subsidi merupakan bagian dari penghematan energi. Pemerintah punya kewajiban untuk menyediakan BBM untuk masyarakat. Karena itu, pengendalian harus dilakukan agar BBM tetap tersedia. Tidak akan ada kebocoran apabila kebijakan itu dilaksanakan dengan benar,” kata Arif kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (28/8/2014).
Arif menambahkan, PDI Perjuangan belum memutuskan apakah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan langsung menaikkan harga BBM ketika resmi menjalankan pemerintahan.
Menurut dia, keputusan untuk menaikkan harga BBM tidak bisa diambil dalam waktu singkat karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap masyarakat.
Arif menilai, kebijakan pengendalian BBM subsidi sebagai kebijakan yang bisa dilakukan untuk mengontrol kuota BBM subsisi agar cukup hingga akhir tahun. Dalam APBN-P 2014, kuota BBM subsidi ditetapkan 46 juta kiloliter.