Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berharap pengurangan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) bisa diwujudkan sebelum dirinya dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober nanti.
"Alangkah lebih baik kalau sebelum (pemerintahan baru)," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/8/2014).
Gubernur DKI Jakarta ini juga berharap penekanan subsidi BBM bisa disetujui untuk diusulkan ke dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2015. Untuk itu, dia akan melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang salah satu pembahasannya mengenai masalah ini.
"Akan lebih baik itu disetujui. Tapi kan kami (Jokowi-Presiden SBY) bertemu dulu," katanya.
Pertemuan dengan Presiden SBY, kata Jokowi, akan dilakukan pada 27 Agustus mendatang di Bali. Sebelumnya, Jokowi juga sudah bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Djoko Suyanto untuk membicarakan pertemuan Presiden dan Presiden terpilih ini.
Dengan pertemuan ini, Jokowi berharap bisa membicarakan masalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melihat kondisi yang tepat guna menekan subsidi BBM tadi.
"Karena itu bertemu dulu, baru kita tahu situasinya, kondisinya kenapa sekarang ini antrean (beli BBM) begitu panjang, sepeda motor dan mobil. Kemudian baru kalkulasi. Kalkulasi itu banyak, masalah inflasi, kemampuan fiskal seperti apa. Situasi politik musti dihitung, semuanya kan," katanya.