Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan jatah BBM bersubsidi di SPBU milik Pertamina di berbagai mulai dikurangi pemerintah. Tujuannya agar kuota BBM subsidi sebanyak 46 juta kilo liter bisa mencukupi kebutuhan hingga akhir Desember 2014.
"Untuk tambah nafas agar cukup sampai Desember. Saya minta BPH Migas, tolong lakukan pengendalian," kata Jero di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (25/8/2014).
Jero yakin dengan pengetatan pengendalian, upaya pemerintah untuk menargetkan kuota BBM bersubsidi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun ini dapat tercapai.
Jero juga mengaku optimistis anggaran BBM subsidi tidak akan melonjak dari alokasi APBN 2014.
"Makanya caranya yang paling utama adalah ketatkan BBM subsidi premium dan solar subsidi karena kalau hitungan normal dan tidak ada pengendalian, 46 juta itu tidak cukup sampai Desember. Untuk itu saya meminta BPH Migas ketatkan pengendalian BBM bersubsidi," katanya.
Jero memastikan pengetatan konsumsi BBM subsidi tidak akan merugikan rakyat kelas menengah ke bawah, seperti nelayan dan petani.
"Arahnya saya jangan nelayan miskin, bus dan truk rakyat. Tapi orang yang pakai mobil mewah harus kena," kata dia.
Di satu sisi, akibat pengendalian BBM bersubsidi, saat ini terjadi antrean untuk membeli Bahan Bakar Minyak bersubsidi di SPBU berbagai daerah.