Suara.com - Hasil riset kalangan akademisi dari berbagai universitas perlu difungsikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal itu antara lain sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Wawan Harmawan.
"Kalangan akademisi di berbagai perguruan tinggi, misalnya Universitas Gadjah Mada (UGM), tentu banyak memiliki hasil penelitian yang bagus yang dapat diterapkan untuk mendukung aktivitas perekonomian di DIY," kata Wawan di Yogyakarta, Minggu (24/8/2014).
Menurut Wawan, untuk meningkatkan produktivitas di daerah, perlu dukungan sumbangan pemikiran yang komprehensif antara Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, Kadin, serta kalangan akademisi.
"Pertumbuhan perekonomian di DIY dapat didorong melalui optimalisasi kerja sama dunia akademik, industri dan pemerintah, atau yang disebut dengan kolaborasi 'triple helix'," ungkapnya pula.
Dijelaskan Wawan, kerja sama antara kalangan akademisi, pemerintah, serta pengusaha, itu merupakan konsep ideal yang telah diterapkan berbagai negara untuk mempercepat pembangunan ekonomi, seiring dengan perkembangan industri yang semakin berdaya saing.
Meski demikian, Wawan mengakui bahwa pada dasarnya sektor industri kreatif yang ada di DIY telah memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan daerah lain.
"Jika dibanding daerah lain, kita masih memiliki keunggulan dilihat dari sisi sentuhan atau kreativitas," katanya.
Namun, ia menambahkan, selain memerlukan ide cemerlang, pembangunan infrastruktur tetap harus dilengkapi, karena mempengaruhi efisiensi serta produktivitas usaha. Khususnya adalah jalur penghubungan antara DIY dengan daerah lainnya sebagai jalur distribusi. Perbaikan infrastruktur seperti jalan raya serta saluran air, diperlukan untuk meningkatkan produksi lokal yang mencakup barang dan jasa, seperti pariwisata dan perhotelan.
"Dengan fasilitas infrastruktur yang memadai, maka proses distribusi barang serta minat investor diharapkan bisa meningkat," katanya. [Antara]