Suara.com - Survei Business Digest atau unit bisnis dari majalah SWA, menetapkan Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai kota bisnis terbaik 2014, dengan indikator pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) nonmigas tertinggi di Indonesia.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Minggu (24/8/2014), mengatakan, ditetapkannya Makassar sebagai kota bisnis terbaik 2014 ini adalah tantangan besar buat kota dan pemimpinnya.
"Ini survei resmi yang dikeluarkan oleh Business Digest, di mana unit riset bisnis majalah SWA ini melakukan survei dengan menghimpun seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Survey tahunan Best Cities For Bisness (BCB) yang dilakukan SWA ini memunculkan Makassar," ujarnya.
Dalam hasil survei yang dilansir pada laporan utama majalah SWA pada terbitan edisi khusus untuk Minggu ini, Makassar menduduki peringkat tertinggi dengan indeks kepuasan para pebisnis dengan angka 63,4 persen dan juga indeks rekomendasi para pebisnis dengan angka 32,5 persen.
Jika diakumulasi antara indeks kepuasan dan rekomendasi, maka Makassar tidak terkalahkan dengan angka 48,0 persen, disusul Kabupaten Kutai Timur dengan persentase 41,0 persen, dan kabupaten Indragiri Hilir dengan total angka 28,9 persen.
Berturut-turut disusul kabupaten Indragiri Hulu, kabupaten Karawang, Kabupaten Lampung Tengah, Kota Bandung, Kota Palembang, Kota Kediri, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Bogor, Medan, Rokan hilir, kota Tangerang, Kota Pekan Baru, dan Kota Surabaya yang menempati urutan ke 16.
Berdasarkan data yang dipublikasi Majalah SWA, survey dilakukan pada kalangan pengusaha kecil menengah yang ada di kota dan kabupaten setempat.
Pada laporan utama majalah bisnis terkemuka di Indonesia tersebut, Makassar digambarkan sebagai sebagai kota yang memiliki "Waterfront City" di Kawasan Pantai Losari yang menggambarkan sebagai lanskap kota modern yang tidak kalah dengan wajah muka kota-kota modern di beberapa negara maju.
Keindahan kota Makassar juga diperkuat dengan tampang modern Bandara Sultan Hasanuddin yang juga dikenal sebagai salah satu bandara tersibuk di tanah air.
" Ini kan sesuai dengan apa yang kita rencanakan, pertama daerah bisnis terbaik itu ditentukan oleh positioning atau letak. Kita ini ditengah dan ini kita tangkap sebagai suatu keunggulan dengan membangun trigger yang membuat orang percaya," katanya.
Kami bersama Pak Ilham, lanjut Danny, telah membangun Losari dan karebosi. Karebosi itu sendiri disebutnya sebagai pusat bisnis karena infrastruktur yang lengkap, sehingga orang-orang banyak yang datang ke tempat itu.
"Banyak yang datang kesana karena sarana dan infrastrukturnya. Barang yang datang itu menjadi perputaran ekonomi makro dan mikro dan terus berputar. Uang juga banyak beredar di tempat itu, Income perkapita naik, pertumbuhan tinggi, inilah bisnis sebenarnya. Orang di Makassar sebenarnya jauh lebih sejahtera dibandingkan orang di Jawa," tegas Ramdhan Pomanto. (Antara)