Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Chairul Tanjung (CT) mengatakan, pemerintah tetap membuka opsi untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun ini.
Kata dia, opsi ini dapat dilakukan oleh Presiden SBY dan Presiden Terpilih Periode 2014-2019 Jokowi.
"Kita tunggu seperti apa langkahnya antara pemerintah sekarang dan yang akan datang," kata CT di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Menurut CT, penyesuaian harga BBM bersubsidi dapat didiskusikan dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi berkeinginan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan penaikan harga BBM bersubsidi di tahun. Langkah ini dilakukan guna memberi ruang fiskal yang baik pada pemerintahan selanjutnya.
CT memastikan, penyesuaian harga bisa saja diterapkan di tahun ini. Namun, semua bergantung keputusan Presiden SBY, dan Presiden Terpilih Jokowi.
"Kuncinya itu di dua orang ini yang melakukan pembicaraan," ujar dia.
Lebih lanjut CT menjelaskan, penyesuaian harga BBM bersubsidi di Indonesia murni keputusan politis. Karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan dampak ke ekonomi justru tidak menjadi perhatian.
"Gini masalah kenaikan harga BBM bukan keputusan ekonomi jadi semua politik. Saya hanya sebagai Menko. Jadi silakan saja bila ingin menaikkan harga BBM bersubsidi," tutur dia.