Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia gagal mempertahankan di posisi 5.200. Dalam sesi penutupan perdagangan, Jumat (22/8/2014), IHSG melemah tipis 7,2 poin atau 0,1 persen ke posisi 5.198.
Analis dari Indosurya, William Surya mengatakan, minimnya sentimen positif dari internal dan juga eksternal membuah indeks saham cenderung stagnan.
“Pelaku pasar sudah mengetahui hasil MK, bukan menilai apakah keputusan MK itu baik atau buruk, tetapi sudah ada kepastian soal pemilu presiden. Indeks masih berpeluang untuk melanjutkan uptrend pada awal pekan depan,” kata William kepada suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (22/8/2014).
William mengatakan, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun ini menguat 19-20 persen. BEI menjadi bursa saham dengan kinerja terbaik kedua di dunia setelah Bursa Saham di India.
Menurut dia, IHSG berpotensi untuk mencetak posisi tertinggi di sepanjang sejarah menjelang pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada 20 Oktober nanti.
Di sepanjang perdagangan hari ini, IHSG sempat menembus posisi tertinggi di posisi 5.223 yang merupakan posisi tertinggi di sepanjang sejarah. Volume perdagangan 5,2 mliar lot saham dengan nilai transaksi Rp5,6 triliun dengan frekwensi 191.828 kali. Ada 120 saham yang naik, 164 saham turun dan 107 saham stagnan. (RTI/Bloomberg)