Suara.com - Pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia sudah “tahu” keputusan yang akan dibacakan oleh hakim Mahkamah Konstitusi terkait sidang sengketa pemilu presiden. Akibatnya, mereka melakukan pembelian saham yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 15 poin atau 0,3 persen ke posisi 5.206.
Analis pasar modal David Ferdinandes mengatakan, pelaku pasar semakin realistis melihat fenomena yang terjadi di sektor politik. Karena itu, mereka masih berhati-hati dalam melakukan pembelian saham meski sebagian besar sudah tahu ke mana arah keputusan MK dalam sengketa pemilu presiden.
“Kalau tidak ada sesuatu yang luar biasa, maka keputusan MK akan sesuai dengan prediksi pelaku pasar yaitu gugatan capres Prabowo ditolak. Kalau ini yang terjadi maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan besok,” kata David kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/8/2014).
David optimistis IHSG akan bisa memecahkan rekor tertinggi di sepanjang sejarah dalam beberapa waktu ke depan. Kata dia, kenaikan IHSG pada saat MK membacakan keputusan akhir sengketa pilpres sudah sesuai dengan prediksi. Namun, pelaku pasar sudah lebih pintar dengan tidak melakukan pembelian besar-besaran sehingga IHSG hanya naik 0,3 persen.
Volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini 5,3 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp5 triliun dan frekwensi 215.528 kali. Ada 155 saham yang naik, 141 saham turun dan 102saham stagnan.