Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup turun 6,58 poin atau 0,13 persen ke 5.148,96 sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 2,66 poin (0,30 persen) ke 879,89.
"Indeks BEI hanya melemah tipis di sesi akhir perdagangan setelah sempat mengalami tekanan lebih dalam pada sesi sebelumnya. Pasar cukup merespon positif atas kondisi ekonomi Indonesia," ujar Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya di Jakarta, Jumat, (15/8/2014)
Ia menilai bahwa pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat ini menjadi salah satu faktor penahan bagi IHSG BEI agar tidak tertekan lebih dalam.
Secara teknikal, lanjut dia, koreksi tipis IHSG BEI juga belum mencerminkan bakal adanya tekanan ke depannya, masih ada kekuatan naik bagi indeks BEI.
"Potensi kenaikan masih terlihat walau cenderung terbatas. Investor jangka menengah-panjang masih memiliki kesempatan untuk melakukan akumulasi," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 172.727 kali dengan volume mencapai 3,35 miliar lembar saham senilai Rp3,20 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 158 saham, yang melemah 162 saham, dan yang tidak bergerak 105 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 153,58 poin (0,62 persen) ke 24.954,94, indeks Nikkei naik 3,77 poin (0,02 persen) ke 15.318,34 dan Straits Times menguat 20,59 poin (0,62 persen) ke posisi 3.315,42. (Antara)