SBY: Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Tinggi dari Amerika dan Jepang

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 15 Agustus 2014 | 11:35 WIB
SBY: Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Tinggi dari Amerika dan Jepang
Presiden SBY dalam pidato kenegaraan di DPR. (Setkab.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu pemain inti ekonomi internasional sejak menjadi anggota G-20, sejajar dengan negara maju dan ekonomi besar lainnya.

"Indonesia telah menjadi anggota G-20. Ini menandakan bahwa posisi Indonesia dalam peta ekonomi dunia sudah jauh berubah," kata Presiden Yudhoyono ketika menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Jakarta, Jumat, (15/8/2014).

SBY menyebutkan G-20 di abad ke-21 telah menjadi forum utama untuk melakukan kerja sama ekonomi internasional. Dalam forum itu, Indonesia berdiri sejajar dan duduk setara dengan negara-negara maju dan ekonomi besar lainnya.

Indonesia tidak lagi melihat proses keputusan ekonomi dunia dari luar atau di pinggiran, Indonesia ikut membuat keputusan ekonomi dunia tersebut dari dalam sebagai anggota G-20.

"Pendek kata, Indonesia telah menjadi salah satu pemain inti dalam ekonomi internasional. Kita tidak punya alasan menjadi bangsa yang rendah diri, yang gemar menyalahkan dunia atas segala permasalahan yang terjadi. Kita harus meyakini bahwa Indonesia di abad ke-21 adalah bagian dari solusi dunia," katanya.

Menurut SBY, selama satu dekade terakhir, Indonesia mencatat bersama beberapa perkembangan positif dalam pembangunan Indonesia. Selain menjadi anggota G-20 dan situasi utang yang lebih baik, Indonesia juga dapat menjaga stabilitas dan kondisi makroekonomi yang relatif baik, walaupun terus diterpa cobaan, apakah itu dalam bentuk bencana alam maupun krisis moneter global utamanya pada tahun 2008.

SBY menambahkan, Indonesia juga terus mencetak pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Pada periode tahun 2009-2013, secara rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,9 persen. "Ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Eropa dan Jepang pada kurun waktu yang sama," katanya.

Di semester pertama tahun 2014, lanjut SBY, ekonomi Indonesia memang mengalami perlambatan menjadi sekitar 5,2 persen. Sungguhpun demikian, diantara negara-negara G-20, Indonesia tetap menempati posisi pertumbuhan tertinggi setelah Tiongkok.

Menurut dia, kemampuan Indonesia untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi sangat penting, mengingat dewasa ini cukup banyak negara-negara emerging ekonomi lainnya yang pertumbuhan ekonominya menurun, bahkan sebagian menurun cukup tajam.

SBY  juga menyebutkan bahwa Indonesia telah berhasil mencetak sejumlah prestasi ekonomi dalam satu dekade terakhir. Anggaran pembangunan kini mencapai Rp1.842,5 triliun, tertinggi dalam sejarah Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI