Perumnas: Kekurangan Perumahan Belum Bisa Diatasi

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 07 Agustus 2014 | 11:45 WIB
Perumnas: Kekurangan Perumahan Belum Bisa Diatasi
Rumah susun di Muara Baru. (Antara/Widodo S Jusuf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto menegaskan pemerintah perlu memperhatikan dorongan terhadap kebijakan yang bakal dapat memperbanyak sisi suplai perumahan guna mengatasi "back log".

"Dari sisi suplai belum maksimal untuk mengatasi 'back log' (kekurangan perumahan), padahal kesuksesan dalam sektor perumahan adalah dari memenuhi sisi suplai," kata Himawan Arief Sugoto di Jakarta, Kamis, (7/8/2014).

Himawan mengingatkan jumlah "back log" saat ini telah mencapai sekitar 15 juta rumah padahal pasokan dari beragam pengembang diperkirakan hanya mencapai sekitar 200.000 rumah per tahun.

Selain itu, Himawan Arief juga mengingatkan bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa permintaan terhadap perumahan mencapai sekitar 1 juta unit rumah per tahun.

Ia mengemukakan bahwa segmen yang disasar pengembang beragam seperti ada yang menyasar segmen menengah ke atas, tetapi Perumnas diyakini tetap menyasar kepada segmen menengah ke bawah.

Perumnas merupakan salah satu BUMN yang terbagi menjadi 8 regional strategis mempunyai tugas pokok menyediakan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat menengah ke bawah.

Berdasarkan data Perumnas, BUMN tersebut telah membangun di lebih dari 187 kota dan 400 lokasi di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menginginkan pengembang yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI) dapat mendorong anggotanya untuk menerapkan pola hunian berimbang dalam proyeknya.

"Saya belum melihat secara jelas aksi pengembang di lapangan untuk melaksanakan pola hunian berimbang," kata Djan Faridz.

Untuk itu, Djan juga meminta REI segera melakukan pendataan terhadap berbagai perusahaan pengembang yang belum menerapkan pola hunian berimbang.

Ia mengingatkan bahwa pola hunian berimbang dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan tempat tinggal karena pengembang juga harus membuat rumah sederhana. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI