Suara.com - Penerintahan baru mempunyai tugas untuk bisa mempersiapkan ketahanan perekonomian Indonesia menjelang penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR, Harry Azhar Aziz mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyatakan tidak akan mengambil kebijakan strategis terkait hal ini.
Karena itu, Menteri Keuangan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri BUMN yang baru harus melakukan hal itu. Harry menyarankan, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah bank-bank lokal melakukan merger.
"Melalui merger maka modal bank BUMN dapat meningkatkan dividen dengan margin hingga Rp85 triliun per lima tahun, sehingga mampu bersaing dengan bank-bank ASEAN sampai dengan 2020 yang lebih terbuka lagi," tambahnya, dalam surat elektronik yang diterima suara.com, Rabu (6/8/2014).
Menurut dia, merger bank-bank khusus seperti UMKM berpotensi dalam memberikan ketahanan perbankan lokal guna meningkatkan daya saing.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kebijakan Publik, Fiskal, dan Moneter Hariyadi Sukamdani. Menurut dia, merger bank lokal bisa meningkatkan jumlah pengusaha UKM yang saat ini mencapai 1,65% dari seluruh penduduk Indonesia.