Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Jero Wacik meminta masyarakat tak perlu khawatir dan gelisah atas pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti solar bersubsidi dan premium di berbagai wilayah di Indonesia. BPH Migas dan Pertamina sudah mulai membatasi penjualan BBM subsidi sejak Senin (4/8/2014).
"Kami bukan menghapus BBM bersubsidi, tetapi membatasi saja," ujar Jero Wacik saat konferensi pers, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2014).
Jero Wacik mengatakan, pembatasan tersebut dilakukan hanya di daerah yang mencakup daerah pertambangan, perkebunan, perhutanan.
Ia menambahkan, konsep pembatasan BBM bersubsidi di wilayah-wilayah tersebut dilakukan untuk pengendalian penggunaan dari kalangan orang menengah atas, demi memenuhi kebutuhan BBM hingga akhir tahun.
"Masyarakat yang berhak menerima subsidi (kalangan bawah) tak perlu gelisah dan khawatir untuk bisa mendapatkan BBM tersebut di daerah lainnya, yang tidak mencangkup wilayah pembatasan," ungkapnya.