Suara.com - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla diminta untuk memilih seperti posisi menteri dari kalangan profesional dan teknokrat.
Ekonom dari Standard Chartered Bank, Fauzi Ikhsan mengatakan, ada 8-10 posisi menteri yang harus diisi oleh profesional dan teknokrat. Posisi itu antara lain Menko Perekonomian Menteri Keuangan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri Pertanian.
Kata dia, pasar akan memberikan respon positif apabila kabinet yang disusun oleh Jokowi-JK berisikan kalangan teknokrat dan juga profesional.
“Memang dalam penyusunan kabinet tidak akan mungkin lepas dari penempatan kader parpol. Namun, saya berharap 1/3 anggota kabinet itu berasal dari kalangan teknokrat dan profesional. Yang dimaksud proesional bisa saja dari parpol tetapi punya rekam jejak dan keahlian di posisinya itu,” kata Ikhsan kepada suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (5/8/2014).
Fauzi menambahkan, sejumlah nama yang layak masuk dalam kabinet Jokowi-JK antara lain mantan Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution. Kata dia, Darmin layak mengisi posisi Menko Perekonomian. Selain Darmin, kandidat lain yang juga bisa menghuni jabatan Menko Perekonomian adalah Agus Martowardojo yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.
“Untuk Menko Perekonomian, syarat utamanya adalah pernah menjabat sebagai Menteri dan mempunyai reputasi. Artinya, ketika menjadi menteri ada prestasi yang diraih. Pak Darmin dan Pak Agus Marto itu sudah jelas prestasinya ketika menjadi Gubernur Bank Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ichsan menyarankan posisi Menteri Keuangan diisi dari kalangan internal di Kementerian Keuangan. Dia menyebut sejumlah nama yang layak menjadi Menteri Keuangan yaitu Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat Wakil Menteri Keuangan, Fuad Rahmany (Dirjen Pajak) dan Mahendra Siregar (Kepala BKPM).