Suara.com - PT Pelni mengembangkan tiket dengan sistem barcode untuk meningkatkan pelayanan terpadu kepada pengguna angkutan laut.
"Dengan barcode, penumpang kapal akan terdata satu persatu dan bersistem 'one man one seat' atau satu penumpang satu tempat duduk," kata Kepala Operasional PT Pelni Pelabuhan Tanjung Priok, Martin Heryanto di Jakarta, Sabtu (2/8/2014).
Untuk ke depannya, dia mengatakan, Pelni akan berusaha mengaplikasikan sistem ini kepada seluruh kapal penumpang yang dimiliki.
"Nantinya, seluruh tiket kapal Pelni akan seperti pesawat yang memiliki barcode dan harus sesuai antara nama di kartu identitas, tiket, dan kursi penumpang," katanya.
Hal tersebut, katanya, akan menambah kenyamanan penumpang kapal laut.
"Tidak akan rebutan tempat lagi, karena semua sudah dibagi dan terdata," katanya.
Dia menambahkan, sementara ini sistem tersebut sudah di uji coba pada KM Kelud dengan rute Tanjung Priok - Tanjung Balai - Batam - Belawan.
"KM Kelud dipilih sebagai percobaan karena rutenya yang pendek," katanya.
Petugas Bagian Biro Teknologi Informasi Pelni, Remon Pardomuan menambahkan, hingga saat ini Pelni masih mempersiapkan alat, jaringan bahkan tata letak di tiap-tiap kapal untuk mengaplikasikan sistem tersebut.
"Banyak hal yang harus dipersiapkan, uji coba di KM Kelud juga untuk mengukur kemampuan kami dalam melaksanakan sistem ini," katanya.
Pelni sendiri memiliki target menambah kapal yang menggunakan tiket dengan sistem barcode untuk penumpang dalam waktu dekat.
"Kemungkinan akan menyusul KM Sinabung karena letak kabin yang mirip dengan KM Kelud, mudah-mudahan siap tahun ini," katanya.
Dia juga mengatakan, kapal-kapal yang di prioritaskan untuk mengaplikasikan sistem barcode ini adalah kapal yang mendapatkan "Public Service Obligation" (PSO) dari pemerintah.
"Untuk awalnya kami memprioritaskan yang mendapatkan PSO," katanya.
Tingkatkan fasilitas Selain sistem barcode, Pelni juga akan terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas bagi penumpang.
Di antaranya menempatkan petugas keamanan di dalam kapal, menertibkan barang bawaan ke dalam kapal, meningkatkan kebersihan toilet dan jadwal keberangkatan kapal yang tepat waktu.
Untuk menambah kenyamanaan dan keamanan penumpang, barang bawaan juga di atur.
"Biasanya barang menumpuk di mana-mana, sejak tahun lalu barang bawaan penumpang yang diijinkan masuk ke dalam kapal adalah 70cm x 50cmx 50cm dengan maksimal dua saja, jika berlebih dihitung bagasi sebagai kelebihan muatan," kata Martin.
Martin mengatakan kebersihan juga menjadi faktor penting dalam memberikan rasa nyaman kepada penumpang, maka kebersihan lingkungan kapal terutama pada toilet terus ditingkatkan.
Kemudian untuk menjaga keamanan penumpang di dalam kapal, Martin menjelaskan setiap kapal dijaga oleh petugas keamanan sekitar empat sampai lima orang.
"Tidak hanya petugas keamanan tetapi seluruh anak buah kapal juga bertanggung jawab atas keamanan di dalam kapal selama perjalanan," katanya.
Hal yang tidak kalah penting adalah ketepatan waktu, Martin mengatakan saat ini Pelni berupaya agar kapal berangkat tepat waktu dan sampai tepat waktu.
Semua upaya peningkatan pelayanan itu telah dirasakan oleh penumpang, seperti penumpang KM Kelud tujuan Batam, Mustofa mengatakan saat ini berpergian dengan kapal sudah sangat menyenangkan.
"Naik kapal sudah enak, bersih dan nyaman. Tidak ada lagi pencopetan, kalau tahun-tahun lalu masih ada tapi sekarang sudah tidak lagi. Kamar mandinya juga sudah bersih," kata Mustofa.
Andi penumpang KM Kelud yang pergi ke Batam dari Tanjung Periok bersama keluarganya juga merasakan hal yang sama.
"Enak naik kapal, tiketnya murah, bersih, nyaman. Saya selalu bepergian dengan kapal," katanya. (Antara)