Suara.com - Indeks saham di kawasan Asia ditutup menguat pada Rabu (30/7/2014). Penguatan terbesar dialami indeks Kospi di Korea Selatan. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia justru anjlok pada perdagangan pertama setelah libur Lebaran.
“Pasar mulai terlihat sustainable. Faktor risiko terbesar terhadap pasar adalah faktor geopolitik dan juga suku bunga di Amerika Serikat. The Fed kemungkinan akan mulai menaikkan suku bunga pada September 2015, namun jumlahnya mungkin tidak terlalu besar sehingga tidak akan memberikan dampak yang terlalu besar,” kata Mark Matthews, analis dari Bank Julius Baer & Co.
Indeks Kospi di Korea Selatan melesat 1 persen dan hampir mendekati posisi tertinggi sejak Agustus 2011. Sedangkan indeks Topix di Jepang terangkat 0,1 persen. Di Hongkong, indeks Hang Seng juga bertambah 0,4 persen. Penguatan juga dialami indeks Taeix di Taiwan dan S&P/ASX di Australia yang sama-sama melaju 0.6 persen.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite di Cina, indeks NZX 50 di Selandia Baru dan indeks Straits Times di Singapura turun 0,1 persen. Hal yang sama juga terjadi di Bursa Efek Indonesia. Pada hari pertama perdagangan setelah libur Lebaran, IHSG ditutup melemah 9 poin atau 0,1 persen ke posisi 5.088. (Bloomberg/RTI)