Suara.com - Maskapai penerbangan Australia, Qantas Airways memutuskan untuk tetap terbang di atas wilayah udara Irak. Keputusan Qantas itu berbeda dengan rekan kerjanya yaitu Emirates yang sudah lebih dulu memutuskan untuk tidak melewati wilayah udara Irak yang tengah dilanda konflikdan masuk dalam zona perang.
“Qantas adalah satu dari sejumlah maskapai penerbangan yang tetap terbang di atas wilayah udara Irak dalam rute menuju Eropa,” kata pilot Dick Tobiano.
Kata dia, Qantas menilai rute tersebut masih tetap aman meski Irak tengah dilanda konflik.
“Kami tidak akan mengambil risiko untuk membahayakan penumpang apabila rute penerbangan tersebut tidak aman,” kata Tobiano.
Qantas juga melakukan penerbangan di wilayah udara Irak di atas ketinggian rata-rata yagn direkomendasikan oleh Biro Penerbangan Federal Amerika Serikat.
Pesawat itu terbang dengan ketinggian 38 ribu kaki hingga 41 ribu kaki. Padahal, rekomendasi ketinggian dari Biro Penerbangan Federal Amerika adalah 20 ribu kaki.
Sejumlah maskapai penerbangan mulai mengubah arah rute penerbangan yang melewati zona konflik pasca ditembak jatuhnya Malaysia Airlines MH17 di wilayah udara Ukraina. (Emirates247.com)