Suara.com - “Harganya terlalu mahal, saya belum punya uang sekarang,”
Itulah ungkapan yang sering dilontarkan warga Jakarta yang hendak membeli rumah atau apartemen. Biasanya, mereka yang memilih untuk menunda membeli rumah apartemen hampir pasti akan semakin sulit untuk memiliki rumah atau apartemen pada tahun depan atau tahun-tahun berikutnya.
Karena, harga properti di Jakarta naik 10 persen setiap tahun. Itulah yang membuat Jakarta menjadi salah satu pasar properti paling menjanjikan di Asia saat ini. Salah satu contohnya adalah tempat tinggal Metro Park yag masih dalam tahap pembangunan. Dari 1.200 unit yang akan dijual, hampir seluruhnya sudah ada yang membeli.
David Chaedle, Direktur agen realestat Cushman and Wakefield Indonesia mengatakan, warga Jakarta langsung membeli apartemen ketika mereka melihat ada tempat baru di dunia maya.
“Banyak warga Indonesia yang bersedia membeli apartemen dengan harga mahal, apakah untuk dihuni sendiri atau sebagai tempat tinggal kedua dan juga untuk investasi. Ini disebabkan pertumbuhan ekonomi dan juga kekuatan daya beli kelas menengah,” kata Cheadle.
Selain itu, kata Cheadle, kemacetan yang melanda Jakarta serta wacana kenaikan harga BBM merupakan salah satu pendorong warga Jakarta untuk mencari tempat tinggal yang dekat dengan kantor.
Namun, dengan terbatasnya lahan, membangun gedung baru di Jakarta bukan hal yang mudah. Meski demikian, para pengembang mengatakan, nilai jual properti di Jakarta masih lebih tinggi dibandingkan kota-kota lain di Asia. (CNN)