Sulaiman Said, Menembus Pasar Internasional dengan Kaus Oblong

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2014 | 14:26 WIB
Sulaiman Said, Menembus Pasar Internasional dengan Kaus Oblong
Model kaus oblong Kamengski. (suara.com/Tengku Sufiyanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak selamanya politik itu bisa membuat kepala anda pusing. Bagi sebagian orang, politik justru bisa dijadikan ajang guyonan dan menghasilkan uang. Inilah yang dilakukan seorang anak muda bernama Sulaiman Said.

Bersama dengan dua orang temannya, Sulaiman memutuskan untuk membuat usaha clothing (kaus oblong) yang bertuliskan hal-hal yang nyeleneh seputar politik.

Salah satu kaos banyolan politik buatan Sulaiman Said adalah gambar banteng merah yang merupakan logo dari PDI Perjuangan. Namun, tulisan di kaus oblong tersebut adalah Chicago Bulls.

Enam tahun lalu, Sulaiman dan teman-temannya hanya bermodalkan Rp200 ribu untuk memulai usaha kaus oblongnya itu yang kemudian diberi merek Kamengski.

"Saya melihat UKM lainnya kurang kreatif dalam membuat produk, makannya desain produk kami menyeleneh unsur-unsur di dalam masyarakat", ujar Said kepada suara.com di tokonya, Rabu (23/7/2014).

Kata dia, konsep awal dari Kamengski adalah membuat produk kas oblong dengan disain kreatif yang nyeleneh dengan memasukkan unsur politik, sepak bola dan juga hiburan.

Pertama kali memulai bisnis itu, Sulaiman baru sekadar menawarkan kausnya itu kepada teman dekatnya. Seiring perjalanan waktu, usahanya pun semakin berkembang.

Sayang, kongsi dengan kedua temannya tidak bisa berlanjut sehingga Sulaiman memutuskan untuk menjalankan bisnis Kamengksi seorang diri.

Pemesanan yang semakin banyak membuat Sulaiman memerlukan modal lebih banyak. Dia akhirnya mengumpulkan modal sedikit demi sedikit selama satu tahun untuk mengembangkan bisnis kaus oblongnya itu.

Harga kaus oblong Kamengski juga tidak terlalu mahal di kantong, sekitar Rp100.000-Rp150.000 per potong.

Penjualan kaus oblong Kamengski sudah menembus luas Jakarta, mulai dari Makassar, Manado dan beberapa kota besar di Kalimantan. Bahkan, Kamengski juga mulai menembus pasar internasional yaitu Kuala Lumpur, Malaysia.

Ario, salah satu pegawai di Kamengski mengatakan, pembeli kaus oblong yang mereka produksi kebanyakan remaja berusia 17 tahun. Namun, ada juga lelaki dewasa yang tertarik dengan kaus oblong tersebut. Salah satunya adalah Zein Latuconsina, seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

“Disain kaos ini memenuhi unsur kreativitas seperti kaos dengan lambing UN tetapi buka United Nation melainkan Ujian Nasional,” ujar Zein.

Zein juga tertarik dengan kalimat-kalimat nyeleneh yang terkait isu politik yang kera menjadi tulisan di kaus Kamengski. Berminat untuk mencoba kaus oblong Kamengski? Anda bisa berkunjung langsung ke toko milik Sudirman Said di Jalan Raya Lenteng Agung no 30, Jakarta. Atau bisa lihat-lihat dulu produk Kamengski di Twitter dan Instagram, @Kamengski.

REKOMENDASI

TERKINI