Suara.com - Kementerian Pertanian memastikan bahwa pasokan bahan pangan pokok di seluruh penjuru Indonesia selama jelang Lebaran hingga delapan hari pascaLebaran tergolong aman.
"Ketersediaan pangan pokok selama masa Lebaran aman, ini sudah dikonfirmasi oleh beberapa pasar induk seperti Pasar Induk Beras Cipinang," ujar Direktur Pengolahan Hasil Pertanian, Ditjen P2HP Kementerian Pertanian Andjar Rochani.
Hal tersebut diungkapkan saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR-RI di beberapa pasar induk di wilayah Jakarta, Karawang, dan Bandung, untuk memeriksa ketersediaan bahan pangan selama masa Lebaran.
"Banyak pihak bilang kalau wilayah Jabodetabek ini rentan kekurangan pasokan pangan pada masa Lebaran, ini anggapan yang salah," kata Andjar.
Andjar berpendapat bahwa hal ini disebabkan karena berkurangnya konsumsi di wilayah Jabodetabek karena sebagian besar penduduk di wilayah ini mudik ke kampung halaman, begitupula dengan sebagian distributornya.
"Tapi intinya mudah-mudahan di lapangan tidak ada masalah, karena transportasi pengangkut bahan pangan masih bisa beroperasi hingga H-1. Jadi pasokan bahan pangan selama Lebaran tergolong aman," kata Andjar.
Andjar menjelaskan bahwa khusus bahan pangan pokok seperti beras tergolong aman hingga H+8 Lebaran, karena biasanya sejak H-1 distributor sudah menimbun untuk pasokan hingga delapan hari setelah Lebaran.
"Kalau produk segar seperti sayur atau buah mungkin akan sedikit berkurang pasokannya, karena itu tidak bisa ditimbun. Namun ini wajar terjadi," kata Andjar.
Kendati demikian, Andjar mengemukakan bahwa produk segar dapat ditemukan di pasar swalayan, mengingat jenis pasar ini memiliki lemari pendingin yang dapat menyimpan produk segar lebih lama. (Antara)