Suara.com - Keberhasilan menyelenggarakan Pilpres merupakan keniscayaan bagi kelancaran transisi kepemimpinan nasional 2014-2019. Staf khusus Presiden bidang Pembangunan dan Ekonomi, Firmanzah mengatakan, hal ini penting bagi stabilitas makro ekonomi Indonesia karena stabilitas politik merupakan syarat mutlak (prime causa) bagi terbangunnya fondasi ekonomi yang kuat.
Ia menyebutkan, beberapa negara yang memiliki instabilitas politik seperti di Negara-Negara di Timur Tengah, Afrika dan sejumlah negara ASEAN seperti Thailand kesulitan menjaga dan meningkatkan stabilitas makro ekonomi.
“Konflik politik di Thailand berakibat langsung pada misalnya penurunan kunjungan turis, penghentian operasi sejumlah fasilitas produksi otomotif, menurunkan aliran investasi dan meningkatkan resiko doing business di Thailand. Begitu juga dengan banyak negara yang mengalami instabilitas politik dapat dipastikan makro ekonominya akan terguncang,” ungkap Firmanzah, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Senin (21/7/2014).
Firmanzah menilai, suksesnya transisi kepemimpinan nasional merupakan modal penting bagi pembangunan ekonomi nasional dalam lima tahun ke depan.
Dia mengingatkan, banyak sekali agenda ekonomi seperti pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan investasi, hilirisasi dan industrialisasi membutuhkan fokus dan konsentrasi penyelenggara negara, utamanya pemerintah baik di pusat maupun daerah.
Disamping itu, lanjut Firmanzah, Presiden dan pemerintahan berikutnya juga masih harus menyelesaikan tantangan ekonomi yang bersumber dari ekonomi global seperti rencana penghentian quantitative-easing ke III, rencana peningkatan suku bunga di Amerika Serikat dan Masyarakat ekonomi ASEAN pada akhir 2015.