Takut Terjadi Kerusuhan, Pengusaha Keturunan Tionghoa Kabur ke Singapura

Doddy Rosadi Suara.Com
Senin, 21 Juli 2014 | 08:17 WIB
Takut Terjadi Kerusuhan, Pengusaha Keturunan Tionghoa Kabur ke Singapura
Ilustrasi: Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di Terminal 2F, Bandara internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (Antara/Lucky R)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengakui, ada sejumlah pengusaha keturunan Cina yang memilih untuk pergi ke Singapura sebelum KPU mengumumkan hasil pemilu Presiden 2014, Selasa (22/7/2014).

Menurut Sofjan, mereka sudah meninggalkan Indonesia sejak minggu lalu. Namun, Sofjan sudah memberikan pengertian kepada para pengusaha tersebut bahwa TNI dan Polri sudah memberikan jaminan keamanan saat pengumuman hasil pemilu presiden dilakukan oleh KPU.

“Jadi memang benar ada pengusaha yang memilih pergi ke Singapura. Awalnya, mereka bilang takut akan terjadi kerusuhan tetapi setelah satu minggu di sana, mereka mulai percaya bahwa situasi keamanan di Jakarta tidak berubah. Saya sudah bilang kepada mereka untuk tidak perlu takut karena situasi saat ini berbeda sekali dengan 97/98 ketika terjadi kerusuhan massal,” jelas Sofjan ketika dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Senin (21/7/2014).

Menurut dia, kekhawatiran yang dialami pengusaha Cina menjelang pengumuman hasil pemilu presiden akibat psywar yang mereka dengar dan baca. Namun, Sofjan mengklaim, para pengusaha Cina yang pergi ke Singapura itu sudah mulai bisa diberi pengertian tentang kondisi keamanan di ibu kota yang tetap kondusif.

Sofjan menambahkan, pengusaha yang tergabung dalam Apindo juga sudah memastikan akan tetap beraktivitas seperti biasa, pada hari ini dan besok. Tidak ada rencana meliburkan karyawan hanya karena besok KPU akan mengumumkan hasil pemilu presiden 2014.

“Kita akan tetap kerja seperti biasa, toko-toko juga tetap buka. Glodok dan Roxy akan tetap beroperasi seperti biasa. Tidak ada alasan untuk menutup aktivitas perekonomian,” ujar Sofjan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI