Bank Dunia: Pembangunan Infrastruktur Jadi Sorotan Penting

Doddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 19 Juli 2014 | 15:44 WIB
Bank Dunia: Pembangunan Infrastruktur Jadi Sorotan Penting
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim (kiri). (Reuters/Aaron Favila)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program pembiayaan terhadap pembangunan infrastruktur menjadi sorotan penting bagi Bank Dunia. Ini karena adanya permintaan yang meningkat terkait hal tersebut dari negara-negara berkembang.

"Merupakan hal yang jelas bahwa negara-negara berkembang sangat membutuhkan infrastruktur," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

Untuk itu, menurut Jim Yong Kim, pihaknya telah memberikan pembiayaan lebih jauh antara lain untuk menyediakan lebih banyak prasarana air minum bersih dan tenaga listrik.

Selain itu, lanjutnya, tidak kurang penting pula peningkatan pembiayaan terhadap pembangunan jalan-jalan raya yang bermanfaat antara lain sebagai akses bagi petani membawa hasil pertaniannya untuk dijual ke pasar.

Berdasarkan data Bank Dunia, lembaga finansial multilateral itu menyatakan komitmen pembiayaan terhadap proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan, energi, air bersih, serta prasarana dan sarana lainnya mencapai 24,2 miliar dolar Amerika pada tahun fiskal 2014.

Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan hingga sebesar 45 persen dibandingkan dengan jumlah yang sama pada tahun fiskal sebelumnya.

Sebelumnya, ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman mengemukakan, pemerintahan mendatang hasil dari Pemilihan Umum 2014 perlu melakukan penguatan sektor berorientasi ekspor dan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dengan pertumbuhan global yang melambat, reformasi struktural dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan perekonomian di atas lima persen. Diperlukan penguatan sektor-sektor berorientasi ekspor sebagai sumber devisa," kata Helmi Arman.

Menurut dia, salah satu contoh penguatan tersebut adalah dengan membangun sektor transportasi umum untuk mengurangi intensitas penggunaan dan impor bahan bakar minyak. Selain itu, perlu pula penguatan pembangunan infrastruktur yang lebih baik pada periode 2014-2019 untuk menunjukkan bangkitnya investasi dan perekonomian negara. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI