Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis (17/7/2014) meluncurkan Uji Jalan (Road Test) Pemanfaatan Biodiesel (B20) pada Kendaraan Bermotor oleh Menteri ESDM.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo serta para pejabat eselon satu dari beberapa Kementerian/Lembaga, Wakil dari Pemerintah daerah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, Indonesia mempunyai potensi bahan baku biodiesel sebagai pengganti BBM Solar yang sangat besar, misalnya CPO atau minyak kelapa sawit. Saat ini produksi CPO mencapai sekitar 30 juta ton per tahun dengan jumlah ekspor sekitar 20 juta ton per tahun. Secara kasar, 1 juta ton CPO per tahun dapat diolah menjadi 20 ribu barel biodesel per hari.
“Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM, perlu dipercepat pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagaimana telah diatur melalui Permen ESDM nomor 25 tahun 2013 yang mewajibkan antara lain pemakaian biodiesel sebesar 20% pada kendaraan bermotor pada tahun 2016,” ujarnya, seperti dilansir dari laman esdm.go.id, Kamis (17/7/2014).
Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia telah mencapai sekitar 1,5 juta barel per hari dan diperkirakan akan terus meningkat, padahal kemampuan produksi minyak bumi cenderung menurun dan kapasitas kilang BBM pun masih terbatas.
Total impor BBM saat ini mencapai sekitar 500 ribu barel per hari. Impor BBM yang demikian tinggi telah menjadi salah satu penyebab utama terjadinya defisit pada neraca pembayaran Indonesia yang terjadi sejak tahun 2012.