Suara.com - Pemilu presiden yang digelar 9 Juli 2014 mendapatkan perhatian besar dari masyarakat internasional. Perhatian itu diberikan mengingat besarnya prospek dan potensi ekonomi Indonesia di masa depan.
Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman mengatakan potensi besar itu, antara lain pembangunan infrastruktur yang akan menunjukkan bangkitnya investasi dan perekonomian nasional.
"Visi ekonomi jangka panjang untuk 15-20 tahun ke depan menjadi hal yang wajib dimiliki oleh pemerintahan baru. Dengan pertumbuhan global yang melambat, reformasi struktural dibutuhkan untuk mempertahankan perekonomian di atas 5 persen," kata Helmi dalam sebuah acara diskusi di Jakarta yang digelar oleh Citigold dan BNP Paribas, Selasa (15/7/2014).
Helmi menambahkan pemerintahan baru juga harus memperkuat sektor-sektor berorientasi ekspor sebagai sumber devisa.
Selain itu, sektor transportasi umum juga harus dibangun untuk mengurangi intensitas penggunaan dan impor bahan bakar minyak.
Menurut Helmi, Pemilu Presiden 2014 yang berjalan sukses merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mengukuhkan posisi di dunia internasional.