Suara.com - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyambut baik wacana salah satu calon presiden (capres) yang ingin membeli kembali (buy back) saham operator Indosat.
"Ini bagus ketimbang Indosat saat ini dimiliki oleh pemegang saham yang tidak benar-benar mengerti bisnis kita," kata Ketua Umum Mastel Setyanto Santosa di Jakarta, Sabtu, (12/7/2014).
Ia mengatakan sepanjang buy back tersebut bisa direalisasikan dengan harga yang wajar maka potensi keuntungan bisa diperoleh Indonesia secara umum.
Menurut dia, dari 10 operator telekomunikasi di Indonesia mayoritas dimiliki oleh asing sampai saat ini.
"Bayangkan dari 10 operator, yang milik kita itu hanya satu, sedangkan yang lain asing semua," katanya.
Padahal bisnis di sektor telekomunikasi merupakan lahan strategis yang mestinya digarap oleh bangsa Indonesia sendiri.
Ia berpendapat jika memang pemerintah tidak bisa menyisihkan APBN secara khusus untuk kepentingan itu, sebenarnya ada banyak opsi yang bisa dilakukan.
"Misalnya, saat ini harga saham Indosat sedang termasuk rendah gunakan saja dana-dana dari BPJS, atau perusahaan baik BUMN ataupun swasta untuk buy back Indosat," katanya.
Perusahaan-perusahaan itu bisa membentuk konsorsium untuk membeli kembali saham tersebut dengan harga yang wajar sehingga bisa kembali dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Saat ini mayoritas saham Indosat dikuasai oleh operator asal Qatar yakni Ooredoo (sebelumnya Qtel). (Antara)