Suara.com - Emas sebagai kebutuhan tersier masyarakat juga memiliki manfaat jangka panjang seperti investasi. Kendati harganya kerap tidak stabil, nyatanya banyak kalangan masyarakat dinilai masih senantiasa meminatinya.
Fana Andriani, salah seorang pedagang dan pemilik toko emas di Cikini Gold Center (CGC), Jakarta Pusat, mengatakan bahwa harga emas saat ini tergolong naik dibanding bulan lalu. Meskipun menurutnya pula, kenaikan itu tidak begitu menyolok.
"Untuk emas kadar 25%, harga mencapai Rp250.000 per gramnya, dibanding bulan lalu yang mencapai Rp200.000. (Sementara) Kadar 75% seharga Rp370.000 untuk saat ini, dibanding bulan lalu yang mencapai Rp360.000. Sedangkan kadar 99% mencapai Rp460.000, mengalami kenaikan dibanding bulan lalu yang Rp450.000," ungkap Fana, saat diwawancarai Suara.com di CGC, Jakarta, Senin (7/7/2014).
Hal sama pun diungkapkan oleh pemilik toko emas lainnya bernama Andriana. Menurutnya, kenaikan harga emas bulan ini tersebut terutama dipicu oleh naiknya harga dolar dan harga emas dunia.
"Tapi saat ini, pelanggan masih saja ada yang membeli emas untuk jangka panjang, karena biasanya menjelang hari raya Idul Fitri mereka menjualnya. Untuk yang menjual, biasanya digunakan untuk keperluan anak sekolah atau yang lain," tutur Adriana.
Beberapa pelanggan perempuan yang diwawancarai pun mengatakan, kenaikan harga emas kali ini terhitung masih belum menyolok. Makanya, mereka pun masih berminat membelinya untuk kebutuhan jangka panjang.
"Saya masih menggemari emas karena manfaatnya. Jadi walaupun harga emas naik, tidak membuat saya mengurungkan niat untuk membelinya," ungkap Rini, salah seorang pembeli di CGC.