Pertumbuhan Industri Asuransi Melambat

Doddy Rosadi
Pertumbuhan Industri Asuransi Melambat
Ilustrasi (Shutterstock)

Kinerja sektor rill akan berdampak pada perlambatan industri asuransi.

Suara.com - Industri asuransi umum pada tahun ini diprediksi akan melambat dan hanya mampu mencapai pertumbuhan 15 persen. Angka itu turun dibandingkan 2013 yang tumbuh 18 persen.

"Kita lihat gross domestic product atau GDP, prediksinya cuma di kisaran lima persen. Industri ini sangat terpengaruh oleh GDP dan beberapa faktor lainnya. Dengan GDP itu, pertumbuhannya paling 15 persen," kata Wakil Pemimpin Redaksi Infobank, Karnoto Mohammad di Jakarta, Kamis, (3/7/2014) terkait hasil "Rating 1234 Asuransi Versi Infobank.

Pada 2013, menurut data InfoBank, premi bruto untuk industri asuransi cukup baik, yakni jika diakumulasikan menjadi Rp40,82 triliun dibanding Rp34,37 triliun pada 2012.

Namun, lanjut Karnoto, pada 2014, laju pertumbuhan premi bruto perusahaan diperkirakan akan melambat karena PDB 5,8 persen yang diperkirakan akan turun, meskipun masih berada di kisaran lima persen. Selain itu, kinerja sektor rill juga akan berdampak pada perlambatan industri itu.

Baca Juga: The Beauty of Java Sakura: Perpaduan Elegan Batik dan Sakura di Osaka Auto Messe 2025

"Kami melihat siklusnya, asuransi umum akan melambat dari 18 persen tahun lalu," ujar dia.

Salah satu perusahaan asuransi umum, Asuransi Bangun Askrida, menyatakan industri asuransi umum menghadapi tantangan-tantangan hebat salah satunya terkait kebijakan moneter dan juga sentimen global.

Namun, menurut dia, Askrida memiliki laju bisnis yang berbeda karena segmen pasar perusahaan lebih menyasar ke daerah-daerah dibanding kota-kota besar.

Dia mengatakan Askrida menargetkan pertumbuhan premi bruto sebesar 25 persen menjadi Rp1,8 triliun, dan laba sebelum pajak 31 persen menjadi Rp180 miliar. (Antara)

Baca Juga: Asuransi Jiwasraya Tinggal Kenangan, Tahun Ini Tutup