Suara.com - Hari ini merupakan batas waktu terakhir bagi Argentina untuk membayar utang luar negerinya. Apabila tidak bisa membayar, maka Argentina akan terancam masuk daftar default atau gagal bayar untuk kedua kalinya dalam 13 tahun terakhir.
Argentina punya rentang waktu 30 hari setelah sebelumnya juga gagal membayar utang sebesar 539 juta dolar Amerika dan tengah melakukan negosiasi dengan kreditor yang dipimpin oleh biliuner Paul Singer dari NML Capital Ltd.
Perseteruan antara pemerintah Argentina dengan kreditor terkait utang sebesar 96 miliar dolar sudah berlangsung sejak 2001. Kasus ini pun dibawa ke jalur hukum.
Mahkamah Agung Amerika pada 16 Juni lalu sudah memerintahkan Argentina untuk membayar sebagian utangnya yang jatuh tempo yaitu sekitar 1,5 miliar dolar Amerika kepada kreditor.
Pekan lalu, Argentina sudah mentransfer dana untuk pembayaran utang yang jatuh tempo. Namun, hakim distrik Amerika, Thomas Griesa memerintahkan agar uang itu dikirim kembali ke Argentina hingga ada kesepakatan antara kreditor dengan debitor.
“Keputusan hakim tersebut telah menutup pintu bagi Argentina untuk bernegosiasi dalam pembayaran utang. Kini, Argentina harus menghentikan taktik menunda dan mulai serius,” kata Jorge Mariscal, analis dari USB Wealth Management. (Bloomberg)