Masalah Utang "Beres", PT Djakarta Lloyd Incar Laba Rp30 Miliar

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 26 Juni 2014 | 16:47 WIB
Masalah Utang "Beres", PT Djakarta Lloyd Incar Laba Rp30 Miliar
Menteri BUMN Dahln Iskan (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Utama Djakarta Lloyd Arham S Torik (kedua dari kiri). (Antara/HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BUMN pelayaran PT Djakarta Lloyd manargetkan pendapatan perusahaan sebesar Rp30 miliar hingga akhir 2014. Jumlah itu naik sekitar 50 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp22 miliar.

"Revenue (pendapatan) kita luar biasa, tahun 2014 sekitar Rp30 miliar," kata Direktur Utama Arham S Torik di sela-sela diskusi yang bertajuk "Menjadi Jembatan Logistik Nasional, Terdepan, Terbaik dan Terpercaya" di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Arham mengatakan target tersebut dicapai melalui kerja dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara untuk meningkatkan volume angkutan dari satu juta metrik ton (MT) per tahun menjadi 2,5 MT per tahun.

Selain itu, dia mengatakan perusahaan memperoleh pendapatan dari pembebasan atas utang (haircut), yakni Rp450 miliar dari total utang Rp1,3 triliun.

"Pendapatan kita, ada yang riil dan tidak riil, kalau dari keuntungan operasional saat ini Rp22 miliar tahun lalu, 'haircut' Rp450 miliar itu otomatis jadi pembukuan keuntungan kita," katanya.

Arham menyebutkan saat ini pihaknya memiliki pendapatan dua hingga tiga kali lipat dari keuntungan operasionalnya.

Dia mengatakan pihaknya juga akan meningkatkan keuntungan sebesar 70 persen pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut dia, PT Djakarta Lloyd akan menggencarkan kontrak dengan sejumlah BUMN untuk meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan, sehingga utang yang tersisa Rp450 miliar bisa terlunasi.

"Kami sudah punya 'master plan' untuk 18 tahun ke depan, tidak tertutup kemungkinan kalau kreditor mau berunding daripada menunggu hingga 18 tahun, kalau ditawari bayar sekarang Rp1 miliar dia mau, sehingga utang sudah betul-betul kecil sehingga nilainya sudah tidak ada," katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan PT Djakarta Lloyd mulai bangkit dari keterpurukannya setelah berhasil melakukan restrukturisasi utang sebesar Rp1,3 triliun kepada kreditur.

“Djakarta Lloyd sudah 15 tahun terpuruk. Sudah saatnya bangkit dan beroperasi kembali,” kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Gedung PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), di Jakarta, Kamis (26/6/2014).(Antara)

REKOMENDASI

TERKINI