Suara.com - Membaiknya perekonomian Amerika Serikat memicu kenaikan indeks saham di kawasan regional. Pelaku pasar mulai optimistis perekonomian Amerika sudah mulai bangkit dibandingkan triwulan pertama tahun ini.
Optimisme ini juga berimbas ke indeks saham di Amerika yang dibuka menguat, Kamis (26/6/2014) pagi. Analis menilai warga Amerika akan membelanjakan lebih banyak uangnya sehingga bisa memacu pemulihan ekonomi. Pada sesi penutupan perdagangan, Kamis sore, Indeks MSCI Asia Pasifik bertambah 0,7 persen ke posisi 145,36.
“Pasar di Amerika tidak merespon negatif terhadap revisi data Produk Domestik Bruto (PDB). Pasar di Asia juga masih OK setelah sempat terkoreksi kemarin,” kata Masaaki Yamaguchi, analis dari Nomura Holdings Inc.
Lonjakan terbesar dialami indeks Hang Seng (Hongkong) yang melompat 1,5 persen. Itu merupakan kenaikan tertinggi sejak 12 Mei lalu. Indeks dengan kenaikan terbesar kedua adalah S&P/ASX (Australia) yang naik 1,2 persen.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite (Cina) dan indeks Kospi (Korea Selatan) juga melonjak 0,7 persen. Di Jepang, indeks Topix naik 0,2 persen dan indeks NZX 50 bertambah 0,5 persen. Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia juga ikut terangkat dan masuk ke zona hijau. Pada sesi penutupan perdagangan, IHSG naik 33 poin atau 0,6 persen ke posisi 4.872.
Volume perdagangan 6 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp4,3 triliun dan frekwensi 179 ribu kali. Ada 180 saham naik, 91 saham turun dan 79 saham stagnan. Saham yang melonjak antara lain Bank Mandiri, Adaro Energy dan PP London Sumatera Indonesia. Sedangkan saham yang turun antara lain Elnusa, Multipolar dan Sawit Sumbermas Sarana. (RTI/Bloomberg)