Suara.com - Maskapai penerbangan Malaysia Airlines akan mengkaji ulang rencana penambahan pesawat baru di masa yang akan datang. Ini dilakukan setelah jumlah penumpang maskapai milik pemerintah Malaysia itu turun pasca-hilangnya pesawat MH370.
“Rencana tersebut akan dikaji ulang. Pesanan yang sudah dilakukan tidak akan diubah tetapi yang akan dilakukan di tahun-tahun berikutnya yang akan terkena imbas,” kata Ahmad Jauhari, Chief Executie Officer Malaysia Airlines.
Pada Februari lalu, Malaysia Airlines sempat mengungkapkan rencana untuk menambah 100 armada baru termasuk model buatan Airbus Grup NV dan Boeing Co. Rencana itu dilontarkan sebelum pesawat MH370 hilang pada 8 Maret lalu.
Pada Mei lalu, jumlah penumpang yang diangkut Malaysia Airlines turun 4 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. Jumlah bangku yang terisi 68,9 persen, turun dibandingkan 78,4 persen pada bulan yang sama tahun lalu.
“Melihat apa yang terjadi saat ini, Malaysia Airlines tidak bisa berpikir untuk melakukan ekspansi. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya untuk bisa bertahan untuk hidup. Agar bisa keluar dari masalah yang mereka hadapi saat ini, Malaysia Airlines harus mengecilkan armada daripada memikirkan untuk menambah jumlah pesawat,” kata Mohshin Aziz, analis dari Malayan Banking Bhd. (Bloomberg)