Kedua, kepemilikan lahan pertanian yang diberikan pemerintah melalui agenda Reformasi Agraria perlu diperbesar. Dari posisi saat ini seluas 0,25 hektare (ha) per petani, menjadi minimal sekitar 0,5 ha per petani. Dengan demikian, petani bisa sejahtera karena hasil yang didapat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Dengan kebijakan yang tepat serta Road-Map yang jelas dan tegas, diharapkan Indonesia bisa menurunkan angka Gini Ratio menjadi lebih kecil yang berarti perbedaan antara yang kaya dan yang miskin tidak semakin membesar,” terang Syahrial.
Ketiga, pemerintah harus tegas mengurangi besaran anggaran subsidi yang terlalu besar dan tidak sehat bagi APBN. Sehingga penghematan anggaran melalui pengurangan subsidi itu, dapat membiayai banyak kegiatan di sektor sarana/prasarana serta kesejahteraan sosial.
“Intinya, kedua hal ini akan menjadi fokus presiden terpilih, sesuai dengan sistem perencanaan pembangunan nasional. Sehingga Indonesia bisa berdiri sejajar dengan negara-negara maju lainnya,” tandas Syahrial.