Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore (13/6/2014), ditutup tertekan sebesar 7,74 poin atau 0,16 persen ke posisi 4.926,66.
Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,87 poin (0,22 persen) ke level 832,66.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya mengatakan, indeks BEI melemah di tengah penguatan bursa saham di kawasan Asia, sebagian pelaku pasar domestik masih mengambil posisi ambil untung menyusul adanya konflik di Irak yang dikhawatirkan memicu kenaikan harga minyak dunia.
Kendati demikian, di tengah tekanan yang terjadi di pasar saham domestik, secara teknikal indeks BEI masih menunjukkan belum berkurangnya kekuatan naik yang ditunjang oleh arus dana asing.
"Investor asing yang masih melakukan aksi beli saham di BEI menahan IHSG tertekan lebih dalam," katan William.
Dalam data BEI akhir pekan ini, tercatat investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp696,47 miliar.
William Surya wijaya menambahkan, masuknya dana asing ke pasar saham domestik menggambarkan di dalam fase konsolidasi ini ada peluang untuk mengakumulasi saham sehingga IHSG akan kembali melanjutkan kenaikan.
"Diperkirakan, indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.918-4.968 poin pada awal pekan depan, Senin (16/6)," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 148.659 kali dengan volume mencapai 2,26 miliar lembar saham senilai Rp2,97 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 124 saham, yang melemah 149 saham, dan yang tidak bergerak 97 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 144,15 poin (0,62 persen) ke level 23.319,17, indeks Nikkei naik 124,31 poin (0,83 persen) ke level 15.097,84 dan Straits Times menguat 0,67 poin (0,02 persen) ke posisi 3.293,68. (Antara)