Analis Khawatir dengan Rencana Prabowo Menambah Utang Luar Negeri

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 13 Juni 2014 | 10:54 WIB
Analis Khawatir dengan Rencana Prabowo Menambah Utang Luar Negeri
Capres Prabowo Subianto. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana calon presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pengeluaran dengan cara meminjam uang 300 miliar dolar Amerika dari pasar uang berpotensi mempengaruhi peringkat utang Indonesia.

Penambahan utang itu akan membuat rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto naik menjadi 50 persen, dibandingkan 24 persen pada saat ini. Rencana itu diungkapkan oleh Hashim Djojohadikusomo, adik kandung serta penasihat ekonomi Prabowo Subianto.

Menurut Hashim, dengan menambah utang sebesar 300 miliar dolar maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun bisa mencapai 10 persen.

Akan tetapi, sejumlah analis memprediksi, rencana itu berpotensi membuat Indonesia masuk dalam daftar negara gagal bayar utang. Saat ini, Indonesia mempunyai peluang 0,5 persen untuk gagal bayar, 10 kali lebih besar dibandingkan Malaysia dan Filipina.

Terakhir kali, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto melebihi 50 persen terjadi pada 2005.
“Meningkatkan pengeluaran tidak otomotasi akan meningatkan pertumbuhan. Jadi, rencana itu bisa menurunkan peringkat utang Indonesia. Itu justru akan merugian.” kata Handy Yunianti, analis dari PT Mandiri Sekuritas.

Rencana Prabowo tersebut muncul setelah pertumbuhan ekononomi Indonesia pada triwulan pertama 2014 yaitu 5,21 persen yang merupakan titik terendah sejak 2009.

“Dari perspektif peringkat utang, yang dilihat bukan hanya pertumbuhan ekonomi tetapi juga ketahanan. Keputusan pemerintah Indonesia untuk mempertahankan stabilitas dibandingkan pertumbuhan ekonomi sejak 2013 telah membantu negara itu mengatasi tekanan pasar,” kata Thomas Rookmaaker, analis dari Fitch Rating. (Bloomberg)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI