Suara.com - Badan usaha milik negara, Khazanah Malaysia yang menjadi pemilik Malaysia Airlines akan membuat rencana enam bulan hingga 12 bulan untuk maskapai plat merah tersebut.
Kondisi keuangan Malaysia Airlines semakin kritis pasca-hilangnya MH370 pada 8 Maret lalu. Kepala investasi Khazanah Nasional, Azman Mokhtar mengatakan, semua opsi akan dibahas termasuk kemungkinan untuk menjual Malaysia Airlines.
Azman mengklaim, Malaysia Airlines masih mempunyai uang tunai yang cukup untuk beroperasi selama satu tahun. Namun, Khazanah akan memikirkan rencana jangka panjang bagi Malaysia Airlines.
“Untuk jangka menengah dan panjang, masalah yang dihadapi Malaysia Airlines harus segera dipecahkan. Sebagai maskapai penerbangan nasional, Malaysia Airlines mempunyai peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi Malaysia. Namun, di sisi lain, sebagai pembayar pajak, harus menyeimbangkan peran tersebut secara hati-hati,” kata Azman.
Bulan lalu, Malaysia Airlines mengungkapkan, hilangnya MH370 telah mempengaruhi pendapatan mereka pada triwulan pertama. Pembatalan pemesanan tiket telah membuat MAS rugi 137 juta dolar Amerika. Untuk lima triwulan beruntun, laporan keuangan MAS merugi.
Kerugian yang dialami pada triwulan pertama tahun ini merupakan yang terburuk sejak 2011. Sebelum MH370 hilang Malaysia Airlines juga sudah merugi 1,3 miliar dolar Amerika. (AFP/CNA)