William Rosenberg, Bocah Putus Sekolah Pendiri "Dunkin Donuts"

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 10 Juni 2014 | 09:00 WIB
William Rosenberg, Bocah Putus Sekolah Pendiri "Dunkin Donuts"
Ilustrasi logo Dunkin Donuts. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa tak kenal donat. Selain populer di negara asalnya, Amerika Serikat, makanan itu juga sudah akrab di lidah orang Indonesia selama bertahun-tahun.

Salah satu restoran waralaba donat yang terkenal di tanah air adalah Dunkin Donuts. Boleh dikata, Dunkin Donuts adalah perintis waralaba donat di Indonesia. Namun, tahukah Anda, siapa pendiri Dunkin Donuts?

Dia adalah William Rosenberg. Tepat pada hari ini, tanggal 10 Juni, 98 tahun silam, Rosenberg dilahirkan di Boston, Massachusetts. Rosenberg kecil bukanlah siapa-siapa. Dia lahir dari pasangan imigran Yahudi asal Eropa Timur yang membuka toko kelontong. Rosenberg terpaksa berhenti sekolah di kelas dua SMP lantaran harus membantu orang tua yang usahanya gulung tikar akibat krisis ekonomi.

Rosenberg pun menggeluti beragam pekerjaan, dari petugas pengantar telegram sampai tukang antar es krim. Ketekunan mengantarkannya sampai pada jabatan manajer penjualan. Pasca Perang Dunia II, Rosenberg mencairkan obligasi perang yang ia beli sebelum perang. Berbekal dana itu, dirinya mendirikan usaha katering untuk pekerja pabrik di Boston.

Dalam waktu singkat, Rosenberg memiliki 200 mobil katering dan 20 outlet di sejumlah pabrik. Saat menyadari bahwa 40 persen pemasukannya datang dari penjualan donat dan kopi, tercetuslah ide untuk membuat kedai yang khusus menjajakan makanan itu. Rosenberg pun mendirikan kedai donat pertamanya pada tahun 1950. Dia menamainya Open Kettle yang kemudian diubah menjadi Dunkin Donuts.

Satu hal yang membuat Dunkin Donuts berkembang pesat adalah karena keberaniannya berinovasi. Tidak seperti kedai donat kebanyakan yang hanya menjual lima jenis donat, Dunkin Donuts menawarkan 52 jenis donat yang berbeda. Saat membuka kedai keenamnya pada tahun 1955, Rosenberg memutuskan untuk mengembangkan usahanya dengan sistem waralaba. Sejak saat itulah, bisnisnya berkembang pesat dan tersebar hingga ke berbagai negara.

Pada tahun 1968, Rosenberg membeli sebuah lahan peternakan Wilrose di New Hampshire. Setelah didiagnosa mengidap kanker pada 1971, dirinya pensiun dari bisnis dan mengurus peternakan kuda balapnya. Pada 1980, Rosenberg mendonasikan peternakannya itu kepada Universitas New Hampshire. Rosenberg meninggal dunia pada 22 September 2002 di usia 86 tahun.

REKOMENDASI

TERKINI