Suara.com - Para pedagang beras di Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan naiknya harga beras di pasaran.
Salah seorang pedagang beras di Cirebon, Kuswandi, kepada wartawan, Minggu (8/6/2014), mengatakan, pasokan beras terbatas karena pedagang lokal harus bersaing dengan bandar Jakarta dan Bandung. Sehingga harganya naik akibat permintaan tidak sebanding dengan persediaan.
Kini beras kualitas sedang dijual kisaran Rp8.500 per kilogram, sebelumnya Rp8.000, untuk kualitas baik mencapai Rp9.500 per kilogram, sekarang tembus Rp10.500 per kilogram.
Kenaikan harga beras tidak dipengaruhi datangnya bulan puasa, karena pada saat itu pesanan turun tapi usai lebaran kembali meningkat. Harapan masyarakat kiriman kembali normal.
Sementara itu Leman pedagang beras lain di Jagasatru, Cirebon, mengatakan, harga beras di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu, biasanya mengalami kenaikan akibat pasokan dari bandar semakin sulit karena pasar Jakarta lebih menjanjikan bagi mereka.
Kenaikan beras kisaran Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram, kata dia, masih wajar dan terjangkau oleh masyarakat karena mahalnya bahan bakar minyak, sehingga ongkos angkut membengkak.
Wakil Kepala Bulog Cirebon, Suprianto menyatakan, pihaknya siap menggelar operasi pasar jika harga terus melambung.
Namun, tambahnya, saat ini persediaan beras melimpah cukup hingga delapan bulan ke depan. (Antara)