Suara.com - Piala Dunia 2014 tinggal tujuh hari lagi. Tarif hotel di kota yang menjadi penyelenggara Piala Dunia sudah naik sejak lama. Kini, giliran harga makanan yang naik gila-gilaan. Turis yang memegang mata uang dolar Amerika atau euro dipastikan akan cepat kehabisan uang meski mata uang mereka jauh lebih kuat dibandingkan dengan mata uang Brasil.
Apabila turis yang melancong ke Brasil untuk menyaksikan Piala Dunia 2014 berhasil mendapatkan hotel yang murah, maka anggaran mereka akan tersedot untuk membeli makanan. Contohnya, harga untuk sebuah cheeseburger mencapai 18 dolar Amerika atau sekitar Rp200 ribu dan 37 dolar Amerika atau sekitar Rp400 ribu untuk pepperoni pizza.
Itulah harga yang sudah mulai diterapkan oleh kota-kota yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.
“Harga-harga di Rio sudah mulai absurd. Saya senang tinggal di sini tetapi bukan lagi surge,” kata Maria Anda, turis dari Norwegia yang sudah tinggal satu tahun di Brasil.
Melonjaknya harga-harga di Brasil dikenal dengan sebutan Custo Brasil atau Brasil Cost, yang merupakan gabungan dari pajak tinggi, tarif impor yang timpang dan digabungkan dengan infrastruktur yang buruk. Permintaan yang tinggi menjelang Piala Dunia membuat harga-harga mulai naik.
Bahkan, sebelum Piala Dunia pun harga sudah tinggi sehingga para turis harus merogoh kantong lebih dalam lagi untuk tinggal di Brasil.
“Semua yang anda beli di Brasil akan lebih mahal dibandingkan di Amerika atau Eropa, tetapi dengan kualitas yang lebih buruk,” kara Rafael Alcapadini, profesor bisnis administrasi di Yayasan Getulio Vargas. (News.com.au)