Suara.com - Rumah makan cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) masih tetap yang terbesar di industri makanan cepat saji berjaringan. Namun, KFC harus mulai mewaspadai rival mereka yaitu Popeyes. Pada triwulan pertama 2014, kinerja Popeyes semakin membaik dan mengalahkan prediski analis untuk kategori pendapatan.
Penjualan pada triwulan pertama meningkat 16 persen (year on year) sedangkan pemasukan juga naik 15 persen. Penjualan di sejumlah rumah makan di beberapa negara juga terangkat 4,3 persen.
“Kami senang dengan pertumbuhan yang dialami Popeyes serta juga rumah makan cepat saji jaringan kami. Momentum kami terus berlanjut dengan tambahan 27 rumah makan di triwulan pertama tahun ini. Tahun lalu, ada 194 rumah makan baru yang dibuka. Bertambahnya unit tersebut membuat volume penjualan meningkat serta membuat keuntungan bertambah. Ini yang membuat merek Popeyes terus tumbuh berkembang,” kata CEO Popeyes Cheryl Bachelder.
Saham Popeyes juga meningkat 15 persen pada hari ini. Lonjakan itu berbanding terbalik dengan kinerja dua bulan terakhir yang terus anjlok. Saham Popeyes mencapai titik tertinggi pada tahun ini. Dalam lima tahun terakhir, merek Popeyes berhasil menyaingi merek Kentucky Fried Chicken.
Dua rumah makan cepat saji berjaringan itu melalui arah yang berbeda dalam urusan pertumbuhan. KFC telah menutup lebih dari 600 rumah makan dalam lima tahun terakhir, termasuk 127 rumah makan pada 2012 hingga 2013. Sedangkan Popeyes justru membuka 19 rumah makan di Amerika Serikat hanya pada triwulan pertama 2014. (Forbes)