Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup akan menyelenggarakan kegiatan Eco Driving Workshop dan Rally “Perilaku Mengemudi Ramah Lingkungan” pada Pekan Lingkungan Hidup Indonesia 2014 di kawasan Senayan Jakarta pada hari Sabtu (31/5/2014) lusa. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian LH menggalakkan “Gerakan Puasa Subsidi Bahan Bakar Minyak”.
Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan KLH, MR. Karliansyah menjelaskan, lebih dari separuh BBM di Indonesia sangat bergantung dari impor, baik crude oil maupun BBM murni. Sementara, pertumbuhannya meningkat setiap tahunnya hampir 10%.
“Beban subsidi yang ditanggung oleh negara mencapai Rp 200 triliun pada tahun 2014, dan masih memungkinkan akan melebih kuota tersebut. Persoalan subsidi BBM menjadi persoalan sangat serius bagi persoalan ekonomi dan ketahanan energi negara Indonesia,” kata Karliansyah, seperti dilansir dari laman resmi Sekretaris Kabinet, Kamis (29/5/2014).
Untuk menekan persoalan tersebut, Kementerian ESDM telah menghimbau masyarakat untuk melakukan “Gerakan Puasa Subsidi BBM”. Gerakan puasa subsidi BBM ini, kalau dilakukan secara masif dan massal, akan menghemat sebesar Rp 48 triliun setiap tahunnya.
“Gerakan Puasa Subsidi BBM” adalah merupakan gerakan lingkungan yang dapat menghasilkan emisi yang lebih bersih. Emisi yang lebih bersih akan menghasilkan kualitas udara perkotaan yang lebih baik, dan pada gilirannya akan menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang lebih berkualitas,” jelas Karliansyah.